Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, melihat pertemuan ini juga dapat dimaknai sebagai manuver yang tengah dilakukan PKB untuk menekan Gerindra.
Tekanan itu, kata Anas, setelah Gerindra yang sudah mencapreskan Prabowo Subianto tak kunjung memutuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
"Pertemuan PKB dengan PDI Perjuangan itu akan menambah nilai tawar Muhaimin Iskandar ke Prabowo Subianto," katanya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/7).
Anas menuturkan, PKB memiliki basis NU yang selama ini kurang dimiliki Prabowo Subianto. PKB juga memiliki infrastruktur yang kuat di daerah. Hal ini terpotret dari PKB yang selalu masuk elektabilitas 5 besar dalam survei.
PKB pun sangat berambisi meraih kemenangan di Pilpres. Di saat bersamaan PKB bersikukuh menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Atas dasar hal ini, Anas menyebut, peluang PKB meninggalkan Gerindra 50 persen dan bisa pindah koalisi jika Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo menggandengnya sebagai cawapres.
"Hanya saat ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Gerindra-PKB masih solid," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: