Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/6).
"Pertemuan itu inisiasi PDIP untuk menggali potensi kerjasama, untuk penjajakan kemungkinan kerjasama pada putaran kedua pilpres," jelas Dedi.
Selain itu, pertemuan kedua elite itu penting karena PDIP ingin dianggap sebagai partai yang mulai terbuka dan berupaya keluar dari kutukan 2004, di mana Demokrat dan SBY yang dimusuhi PDIP justru memenangi pilpres.
"Pun saat ini, PDIP tidak ingin ikut dianggap andil memusuhi koalisi perubahan," jelas Dedi.
Di sisi lain, Demokrat dan AHY juga punya kepentingan. Setidaknya, pertemuan ini bisa ditunjukkan Demokrat kepada Moeldoko, Jokowi, dan semua afiliasi istana. Sehingga Moeldoko tidak lagi mengganggu Demokrat.
"Bahwa Demokrat punya kawan yang kuat, yakni PDIP, sehingga perlu menakar dua kali jika ingin sabotase Demokrat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: