Mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier menilai pemerintah telah salah langkah dalam menggandeng China untuk menjadi investor proyek ini. Angka yang semula ditaksir lebih murah ketimbang penawaran dari Jepang, kini justru membengkak terus-menerus.
“Padahal hemat saya, pihak China yang harus memikulnya selaku kontraktor. Bukankah pihak China sedang mengalami
cost overrun (pembengkakan biaya) di banyak negara, sehingga menjadi taruhan bagi nama besar China,†tegas Fuad kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/2).
Di satu sisi, dia menilai pemerintah Indonesia terlalu berambisi dalam mempercepat proyek pembangunan kereta cepat tersebut. Sehingga apapun yang terjadi, pemerintah seolah tidak berani berunding ulang dengan China. Buntutnya, kini upaya menghentikan megaproyek itu merupakan hal yang mustahil.
“
Boro-boro dihentikan,
cost overrun saja sepertinya pemerintah “
yes man†saja pada pemerintah China. Tidak berani bersuara atau merundingkannya,†tutup Fuad Bawazier.
BERITA TERKAIT: