Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati menuturkan, ada kompleksitas masalah pada Pemilu 2019 yang menerapkan sistem proporsional terbuka. Seperti surat suara besar karena menggabungkan 5 pemilihan dalam satu hari.
Nah, belajar dari hal tersebut, lanjut Khoirunnisa, pemilu mendatang jangan lagi menggabungkan 5 pemilihan dalam satu hari.
Pun untuk jumlah caleg di daerah pemilihan. Dengan 18 partai yang akan berlaga pada Pemilu 2024, jika dari 1 dapil ada 10 caleg, maka kertas suara semakin besar.
“Dapil penting untuk disederhanakan, mungkin paling banyak 6 atau 8. Bagi pemilih, dalam situasi pemilih yang belum pendidikan politik, pemahaman pemilu belum maksimal, mereka belum mencari tahu. Kalau pemilih yang baik kita harus cari tahu,†ucap Khoirunnisa, Kamis (12/1).
Apalagi dari pengalaman terdahulu, lanjutnya, banyak caleg yang tidak dikenal pemilih dan sulit didapatkan informasi tentang dirinya. Namun sekarang ini di era digital dan media sosial, siapapun bisa dikenal, dan didapatkan informasinya.
“Tentu medsos jadi
channel yang efektif hari ini. Mudah, gratis, dan cepat menyebarkan info. Itu jadi metode kampanye yang efektif apalagi bagi mereka yang terbatas finansial. Dan di medsos bisa berinteraksi,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: