Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, jika Ketua Umum (Ketum) PDIP pada akhirnya diusung sebagai capres 2024, maka hal tersebut diyakini akan mengatasi kemungkinan adanya dua kandidat dari PDIP.
"Namun perlu diingat, hal itu bukan berarti menutup peluang Ganjar Pranowo menjadi capres, karena dia bisa dicalonkan oleh koalisi partai lain," ujar Satyo kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/1).
Selain itu, Satyo juga menyoroti terkait keberlangsungan status "The Ruling Party" yang selama ini milik PDIP. Menurut Satyo, status itu terancam lenyap akibat potensi kekalahan yang bisa didapat partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Sebab (PDIP) memiliki capres (Megawati) yang tidak memiliki kekuatan elektabilitas dan tidak akan ada efek ekor jas, di mana voters atau pemilih tidak dipengaruhi oleh kekuatan elektabilitas dan popularitas capresnya," pungkas Satyo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: