Sekretaris Jenderdal (Sekjen) KPU RI, Bernad Dermawan Sutrisno menjelaskan, kendaraan yang dipesan KPU RI ke Pindad secara bentukkan memang kendaraan taktis (rantis) bernama Maung.
"Iya, kita masih kaji. Kenapa sementara kita jatuhnya ke Maung? Pertama itu, Maung itu produksi dalam negeri. TKDN-nya kalau enggak salah sampe 80 persen, kemudian itu nanti bukan kendaraan rantis, nanti speknya disesuaikan dengan mobil logistik," ujar Bernad kepada wartawan, Senin (24/10).
Dia memaparkan, pengadaan Rantis Maung tidak akan dilakukan KPU RI untuk penyaluran logistik di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, dipertimbangkan sesuai dengan situasi dan kondisi suatu daerah.
"Rencananya memang untuk daerah-daerah yang susah terjangkau, kita itu mau mobil logistik sebenarnya, distribusi logistik.Tapi tidak semua daerah, tergantung kondisi daerahnya," sambungnya memaparkan.
Di samping itu, Bernad menekankan bahwa dasar pertimbangan pengadaan "Rantis Maung" mengacu pada pengalaman pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 dan Pilkada Serentak 2020 yang lalu.
"Evaluasi pemilu 2019 dan Pilkada 2020 itu masih banyak daerah2 yang distribusi logistiknya terhambat karena kondisi jalan, kondisi geografis," demikian Bernad menambahkan.
BERITA TERKAIT: