Mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie menguraikan, sejumlah persoalan yang mengakibatkan harga kedelai naik.
"Inti masalah kedelai adalah, kedelai mengandalkan impor," ujar Alvin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).
Selain itu, sejak pertengahan 2020 kata Alvin, terjadi kelangkaan kapal kargo. Sehingga, biaya pengapalan naik hingga lebih dari seribu persen.
"Hal tersebut dipicu oleh standar IMO tentang gas buang kapal, sehingga kapal-kapal harus dimodifikasi. Perlu waktu dan biaya, juga pandemi merubah kinerja pelabuhan-pelabuhan kargo," kata Alvin.
Tidak hanya itu, lanjutnya, juga terjadi kelangkaan kontainer akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Di mana, China memblokir kapal dan kontainer prioritas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Akibatnya, negara-negara yang tidak punya kapal dan kontainer hanya bisa menunggu ketersediaan.
"Kondisi ini masih terus berlanjut hingga sekarang. Tidak hanya biaya pengapalan makin mahal, jadwal pengapalan pun makin tidak bisa dipastikan. Ini jadi masalah internasional," jelasnya.
Menurut Alvin, bukan hanya impor Indonesia yang bermasalah, ekspor juga dinilai turut bermasalah. Karena, selain biaya ekspor yang tinggi dan jadwal pengiriman terkendala, mayoritas ekspor juga mengandalkan bahan impor.
"Sudah saatnya Indonesia perbaiki strategi transportasi kargo. Punya stok kontainer sendiri dan memperkuat armada kapal-kapal kargo besar (
Mother Vessels) tidak hanya
Feeder Vessels," pungkas Alvin.
BERITA TERKAIT: