Hal itu diungkapkan pengamat penerbangan, Alvin Lie, dalam tulisannya di akun Facebook pribadinya, Jumat siang (23/8).
Menurut Alvin, pesawat Gulfstream G650ER dengan registrasi N588SE sangat misterius. Di mana, data penerbangannya dihapus agar tidak bisa dilacak pergerakannya.
"Apakah benar ini pesawat sewaan/carter? Atau milik boss besar yang dipinjamkan untuk dipakai Bakul Pisang? Atau jangan-jangan milik dia sendiri?" tulis Alvin.
Saat dikonfirmasi apakah pesawat dimaksud merupakan pesawat yang digunakan Kaesang dan istrinya untuk bepergian ke AS, Alvin membenarkannya.
"Benar," kata Alvin kepada
RMOL, Jumat sore (23/8).
Sebelumnya, media sosial ramai menyoroti kepergian Kaesang dan sang istri ke AS di saat tanah air sedang bergejolak menolak revisi UU Pilkada.
Unjuk rasa ini secara tidak langsung memang terkait dengan sosok Ketua Umum PSI yang digadang-gadang akan maju di Pilgub Jateng 2024.
Dikabarkan, Kaesang menemani istrinya yang sedang hamil besar untuk mempersiapkan kuliah di Universitas Pennsylvania. Ada juga yang menyebut kepergiannya ke AS untuk 'melarikan diri' dari panasnya situasi politik di tanah air.
Kepergian Kaesang dengan menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 langsung disorot Warganet.
"Terbang dari Indonesia ke Tokoname Jepang lanjut Amerika Serikat, Kaesang di sana jalan-jalan. Sementara banyak pendemo turun ke jalan di depan DPR menyuarakan UU Pilkada yang diduga akan menguntungkannya," cuit akun @ZakkiAmali.
Dia juga memaparkan bahwa tarif carter Gulfstream G650 adalah 13.000-16.000 dolar AS atau sekitar Rp202 juta-Rp250 juta per jam.
"Diperkirakan Kaesang dan Erina menyewa pesawat itu untuk perjalanan dari Jakarta ke LA sekitar 24 jam. Sehingga total tarif carter jet pribadi itu sekira 360 ribu dolar AS atau setara Rp5,6 miliar," ungkap akun tersebut.
Berdasarkan informasi di situs web resmi penyedia layanan sewa jet pribadi, rata-rata tarif untuk menyewa Gulfstream G650 adalah sekitar 11.000-17.000 dolar AS atau setara dengan Rp171,6-265,2 juta per jam (kurs Rp15.600/dolar AS).
Untuk layanan Ultra Long Range (6-18 penumpang) dikenakan tarif sekitar 216.670 dolar AS atau setara dengan Rp3,38 miliar. Sedangkan untuk layanan Heavy Jet (5-16 penumpang) dikenakan tarif sekitar 190.540 solar AS atau setara dengan Rp2,97 miliar.
Pesawat jet tersebut memiliki desain kabin yang besar dan luas serta dilengkapi fasilitas, seperti wifi, digital audio dan high-definition video, hingga televisi 26 inci.
BERITA TERKAIT: