Dosen komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai bahwa munculnya faksi Nanan dan faksi Puan yang sama-sama kuat di tubuh PDIP dapat mengakibatkan
deadlock. Dalam situasi demikian, kata Hendri, elit partai bisa saja mengusulkan nama Mohammad Rizky Pratama (Tatam), putra pertama Megawati, agar diberi kesempatan mengambil alih tampuk kepemimpinan partai.
Berbeda dengan Rudy maupun Hendri, pengamat politik UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji) Tanjungpinang Robby Patria menilai bahwa dari tiga anak biologis Megawati, Puan Maharani merupakan figur yang paling layak diunggulkan untuk menjadi Ketua Umum PDIP berikutnya.
“Puan selangkah di depan kakak-kakaknya. Nanan dan Tatam jarang muncul ke publik dan lebih banyak main di belakang layar. Itu salah satu tanda bahwa Puan adalah sosok yang memang dipersiapkan Ibu Mega sebagai penerusnya,†ujarnya.
Dilihat dari pengalaman pemerintahan dan politik, Puan memang paling lengkap. Ia saat ini menduduki jabatan Ketua DPR. Sebelumnya, ia sempat menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dari segi kepartaian, Puan juga dinilai telah banyak makan asam garam sebagai pengurus DPP PDIP selama beberapa periode.
“Mbak Puan memiliki modal paling lengkap untuk memimpin partai. Jabatan beliau sebagai Ketua DPR itu semacam tongkat estafet untuk dibawa menuju kursi Ketum PDIP,†jelas Robby.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: