Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gde Siriana: Kejengkelan Jokowi, Bukti Kabinet Tidak Diisi Orang-orang Hebat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 28 Juni 2020, 23:15 WIB
Gde Siriana: Kejengkelan Jokowi, Bukti Kabinet Tidak Diisi Orang-orang Hebat
Gde Siriana Yusuf/Net
rmol news logo Kejengkelan Presiden Joko Widodo kepada kabinet kerja Indonesia Maju membuka tabir bahwa kepala negara tidak seluruhnya dibantu oleh orang-orang hebat.

Presiden Jokowi menunjukkan rasa jengkel bahkan tampak marah dalam rapat paripurna kabinet kerja pada Kamis (18/6).

Bukan hal sepele, Presiden Jokowi jengkel karena para pembantunya dinilainya bekerja biasa saja saat masyrakat terdampak krisis pandemik Covid-19.

"Reaksi kecewa Jokowi dan juga ketidakpuasan masyarakat atas kinerja kabinet terutama dalam masa Covid-19 ini, menjadi bukti bahwa kabinet Jokowi bukan diisi oleh orang-orang yang tepat," ujar Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf, Minggu (28/6).

Dikatakan Gde Siriana, kekecewaan Jokowi juga seperti membenarkan bahwa kepala negara tidak berdiri absolut saat menyusun kabinet yang akan membantunya bekerja.

"Kabinet tidak diisi oleh the right man, Jokowi dalam konteks real politic, tidak memiliki hak mutlak untuk mengangkat menteri tetapi berdasarkan kesepakatan dari parpol pengusung," jelasnya.

Bahkan, sambungnya, ada tangan-tangan pemodal politik dalam pembiayaan perjalanan Jokowi semsa pilpres yang juga mengintervensi.

"Ada juga sponsor pendana pilpres 2019 yang mengajukan nama-nama menteri, tetapi sebenarnya orang yang diajukan tidak memiliki kapasitas. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Erick Thohir bahwa Jokowi memilih menteri dari orang yang berkeringat," bebernya.

Jika kemudian dilakukan reshuffle lagi, sambungnya, maka dalam dua periode Jokowi selalu ada reshuffle yang artinya Jokowi tidak punya leadership.

"Selain kerja kabinet tidak efektif karena selalu ada reshuffle juga para menteri tidak bisa mengikuti arahan Jokowi yang sering berubah-ubah atau dianggap Jokowi tidak punya visi yang jelas," urainya.

"Atau yang lebih parah lagi, para menteri ini lebih takut kepada parpol atau sponsornya ketimbang takut kepada Jokowi," demikian Gde Siriana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA