Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Undang Jokowi hingga Megawati, Silaturahmi Kebangsaan Pakai Meja Bundar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 30 April 2024, 13:25 WIB
Undang Jokowi hingga Megawati, Silaturahmi Kebangsaan Pakai Meja Bundar
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo/Ist
rmol news logo Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan kembali melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

MPR akan mengundang antara lain; Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Maruf Amin; Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran; Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian, wakil presiden ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-9 Hamzah Haz, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono; para mantan Ketua MPR RI; pimpinan partai politik; serta pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.

"MPR RI juga akan menyelenggarakan Silaturahmi Nasional Kebangsaan dengan menggunakan format pertemuan Meja Bundar, bersama pimpinan lembaga negara. Membahas berbagai hal penting seputar kebangsaan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien," ujar Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dalam keterangannya, Selasa (30/4).

Bamsoet yang juga mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan, Silaturahmi Kebangsaan diperlukan agar MPR RI bisa tetap membumi di berbagai kalangan. MPR sebagai Rumah Kebangsaan akan senantiasa menjaga kemajemukan bangsa, ideologi Pancasila, serta penegak konstitusi dan kedaulatan rakyat dan menjadi benteng bagi tetap berdirinya NKRI.

"Sekaligus memastikan bahwa perjalanan bangsa ini tetap tegak lurus dan bermuara pada terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, Silaturahmi Kebangsaan dilandasi pada prinsip bahwa kemerdekaan yang diraih sejak 78 tahun yang lalu, tidaklah terlahir dari ruang hampa. Bukan pula didapatkan secara instan, ataupun hasil pemberian.

Tetapi buah dari perjuangan dan pengorbanan yang didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, yang dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa, sejak dulu dan dilanjutkan hingga saat ini, menjadi modal bangsa kita dalam melangkah menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera, yang ditandai dengan nihilnya angka kemiskinan," demikian Bamsoet.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA