Menurut dia, terjadi miskomunikasi dan persepsi pada wartawan yang mewawancarainya.
"Pemberitaan dari wartawan
Beritasatu.com yang sepertinya terjadi perbedaan persepsi yang mengambil pernyataan saya secara tidak komprensif dan dalam wawancara yang saya sampaikan adalah merupakan pendapat pribadi dan bukan mengatasnamakan Partai Gerindra atau institusi Badan Pemenangan Nasional (BPN)," ujar Anggawira melalui pers rilis, Jumat (17/5).
"Karena kondisi mengobrol
by phone dan sempat terputus sambungan telepon dengan jurnalisnya yang dapat menimbulkan mispersepsi," lanjutnya.
Anggawira menambahkan, pernyataan Prabowo Subianto sebagai calon presiden terkait hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah diperjelas oleh Koordinator Jurubicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Diharapkan dari semua media yang sudah mengambil
statement dari pemberitaan di
Beritasatu.com agar dapat meluruskan karena sudah menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat terkait persepsi dan
positoning Partai Gerindra," kata Anggawira.
Anggawira juga menegaskan hanya ketua umum dan jajaran pejabat partai lainnya yang punya kapasitas menanggapi apapun terkait dengan Partai Gerindra.
"Untuk hasil Pileg Partai Gerindra bukan kapasitas saya untuk menyampaikan hal tersebut," ujar Anggawira.
Sementara terkait proses Pilpres, menurut Anggawira, Prabowo melihat situasi telah terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif yang merugikan paslon 02.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: