Demikian disampaikan dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, Azmi Syahputra, yang menjadi salah satu narasumber pada acara Pekan Pancasila dengan tema SDM & Pancasila, di gedung MPR RI, Jakarta, kemarin.
"Jadi Pancasila adalah auto regulator yang excellent, yang diciptakan oleh founding father setelah prinsip-prinsip dasar diangkat dan ditemukan dari nilai nilai yang hakiki dan transdental. Diusulkan oleh Bung Karno, yang sudah sejak semula dilihat para pejuang kemerdekaan sebagai primus inter pares," kata Azmi.
Lebih lanjut Azmi mengatakan, filsafat Pancasila sangat dalam dan tepat melihat seluruh Indonesia. Atas asal usul dan budaya yang heterogen, Pancasila yang menjadi titik temu pemersatu.
"Masalahnya, generasi muda kini melupakan atau tidak tahu sejarah panjang bangsa sehingga banyak generasi muda kekinian terbuai dengan HAM individualis, padahal di Eropa sekarang sudah dapat dilihat dalam konteks nasionalis," jelasnya.
Seharusnya yang dikemukakan oleh generasi muda adalah "Indonesia First". Ikatannya bukan hak asasi manusia, tetapi Pancasila agar Indonesia tidak pecah menjadi negara-negara bagian.
"Dengan memaknai Pancasila lebih luas, Pancasila dapat diterapkan untuk pergaulan perdamaian dunia," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: