Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sesepuh Bangsa: Situasi Menjurus Pada Keretakan Persatuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 26 Mei 2017, 18:36 WIB
Sesepuh Bangsa: Situasi Menjurus Pada Keretakan Persatuan
rmol news logo Semua elemen bangsa, khususnya pemerintah, harus melakukan penyadaran bagi semua pihak tentang pentingnya persatuan dalam Indonesia yang bhinneka, dan mendudukkan Pancasila sebagai kepribadian bangsa untuk semua generasi.

Itulah butir pertama dari lima butir "Seruan Sesepuh Bangsa" yang dihasilkan para tokoh nasional lintas agama yang berkumpul dalam "Forum Sesepuh Bangsa untuk Perdamaian Indonesia", di UC UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Jumat sore (26/5).

Para sesepuh yang berkumpul antara lain Buya Ahmad Syafii Maarif, KH Ahmad Mustofa Bisri, Kardinal Julius Dharmaatmadja, Prof M. Quraish Shihab, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Bhikku Nyana Suryanadi, Mohamad Sobary, Pendeta Gomar Gultom, Prof Abdul Munir Mulkan, dan KH Imam Azis.    

Selanjutnya, mereka menuntut pemerintah bersikap tegas dan bijaksana dalam menanggapi situasi yang menjurus pada keretakan persatuan dan segera bertindak mengutamakan keselamatan bangsa dan negara. Pemerintah harus memiliki sikap dan bahasa yang sama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup berbangsa dan bernegara.

Pendidikan politik dan sejarah kebangsaan perlu dikuatkan kembali, baik kepada para politisi maupun semua elemen bangsa, demi keselamatan dan masa depan bangsa.  

Kemudian, perlu dibangun persaudaraan sejati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan, bahkan semua agama mewajibkan penerimaan dan penghormatan kepada orang lain," demikian isi seruan tersebut, yang dikirimkan salah satu penggagas forum ini, Jeirry Sumampouw, beberapa saat lalu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA