Koordinasi antar lembaga pemerintah juga semakin intensif untuk mendukung skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada proyek jalan tol.
Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian melakukan beberapa penandatangan perjanjian terkait KPBU proyek jalan tol, hari ini (Rabu, 22/2).
Pertama, penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, penandatanganan PPJT.
Kedua, penandatanganan Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres Jalan Tol Ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Ruas Serang-Panimbang.
Ketiga, penandatanganan Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Jakarta Cikampek II elevated dan Ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait Penjaminan Proyek KPBU Jalan Tol.
Penandatanganan PPJT dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dengan Badan Usaha Pemenang Lelang. Turut hadir menyaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang juga selaku Ketua Komite Percepatan Persiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP,) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.
"Ini merupakan keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan percepatan penyediaan lima proyek jalan tol dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," kata Darmin.
Terkait target penyelesaian, Menteri Basuki mengatakan ada tiga ruas tol yaitu Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Serang-Panimbang dengan nilai kontrak Rp 27,1 T ditargetkan akan operasi pada tahun 2019.
"Setelah penandatanganan ini, langsung bekerja," ungkap Basuki.
Jalan Tol Serang-Panimbang yang dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan dibangun sepanjang 84 km dengan dana sebesar Rp 5,3 triliun.
Pembangunan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143 km memiliki nilai investasi sebesar Rp. 13,4 Triliun, menggunakan skema penugasan kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya, PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk Special Purpose Vehicle (SPV).
Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera diharapkan mampu mendorong pengembangan Wilayah Sumatera dan khususnya mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan KSPN Danau Toba sebagai destinasi wisata yang diprioritaskan.
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 58 km dengan nilai investasi Rp. 8,4 triliun bertujuan untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Kertajati, sekaligus salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di Jalur Selatan (Bandung-Cirebon) yang disambungkan dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi.
Sementara pembangunan Tol Serang-Panimbang sepanjang Rp. 84 km dengan nilai investasi sebesar Rp. 5,3 triliun bertujuan meningkatkan aksesibilitas Banten Selatan dan mendukung perekonomian di KSPN/KEK Pariwisata Tanjung Lesung serta untuk menunjang percepatan perluasan pembangunan ekonomi nasional.
Kedua ruas ini (Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Serang-Panimbang) menggunakan skema Supported Built, Operation, dan Transfer. Dukungan Pemerintah berupa sebagian konstruksi sepanjang 29 km pada Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi Cileunyi-Sumedang) dan sepanjang 33 km pada Jalan Tol Serang-Panimbang (Seksi Cileles-Panimbang).
Sebagai dukungan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Cileunyi-Sumedang-Dawuan juga mempunyai kewajiban untuk membangun sepanjang 6 km pada Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang-Panggang-Kayuagung.
[rus]
BERITA TERKAIT: