Asril Tanjung: Indonesia Bukan Bangsa Penyelundup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 25 Januari 2017, 01:31 WIB
Asril Tanjung: Indonesia Bukan Bangsa Penyelundup
Asril Hamzah Tanjung/Net
rmol news logo Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) Asril Hamzah Tanjung mendesak Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk mengklarifikasikan kasus dugaan penyelundupan senjata oleh Pasukan Perdamaian PBB (UNAMID) asal Indonesia.

"Saya yakin tidak ada TNI, yang merupakan pasukan perdamaian PBB asal Indonesia yang menyelundupkan senjata ke Daffur, Sudan. Itu juga sudah diklarifikasi oleh TNI. Dan saya yakin polisi Indonesia juga demikian. Kita bukan bangsa penyelundup," ujar Asril Tanjung di Jakarta, Selasa (24/1).

Oleh karena itu pihaknya akan menempuh jalur diplomasi, dengan mempertanyakan dan mendesak Menteri Luar Negeri untuk mengklarifikasikan hal tersebut.

Ditambahkan politisi Partai Gerindra itu, ia mengakui bahwa saat ini senjata buatan Indonesia yang diproduksi oleh PT Pindad dapat dikatakan cukup unggul dibanding buatan-buatan negara lain.

"Sehingga tidak sedikit negara yang menginginkan senjata tersebut," sebut Asril Tanjung.

Namun Indonesia sendiri, lanjutnya, telah cukup lama mengirimkan pasukan perdamaian PBB yang tergabung dalam UNAMID. Sejauh ini pasukan Indonesia cukup dikagumi dan disegani oleh pasukan lain. Sehingga kecil kemungkinan melakukan tindakan tercela itu.

Selain itu Asril Tanjung juga meyakini bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa penyelundup. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah dalam hal ini Menteri Luar Negeri untuk mengklarifikasi hal tersebut.

Diberitakan media lokal Sudan Tribune, Deputi Gubernur Darfur Utara, Mohamed Hasab Al-Nabi mengakui, aparatnya menangkap pasukan perdamaian Indonesia yang tergabung dalam United Nations African Mission in Darfur (UNAMID) karena diduga telah melakukan penyelundupan senjata.

Indonesia sendiri mengirim pasukan perdamaiannya yang terdiri dari TNI dan Polri yang tergabung dalam UNAMID. Pasukan TNI berasal dari Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B. Sedangkan Polri mengirim ratusan anggotanya yang tergabung dalam Satgas Formed Police Unit (FPU) Indonesia VIII Garuda. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA