Pakar Nilai Seskab Teddy Mampu Jawab Keresahan Publik Terkait Bencana Sumatera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 23 Desember 2025, 20:01 WIB
Pakar Nilai Seskab Teddy Mampu Jawab Keresahan Publik Terkait Bencana Sumatera
Seskab Teddy Indra Wijaya (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
rmol news logo Penjelasan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengenai penanganan bencana di Sumatera dinilai mampu merespons sekaligus meredam keresahan publik yang berkembang.

Hal itu disampaikan pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 23 Desember 2025. 

Menurut Trubus, penjelasan Seskab soal progres penanganan bencana menjadi momentum bagi pemerintah untuk menunjukkan keseriusan sekaligus meluruskan persepsi publik.

Penjelasan tersebut juga dinilai mampu menjawab keresahan masyarakat terkait bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Ya menjawab keresahan publik, paling tidak menjawab dinamika yang terjadi di persepsi publik, karena bencana ini jadi menimbulkan persepsi publik,” ujarnya. 

Ia menilai pemerintah secara faktual terus bergerak melakukan berbagai upaya penanganan bencana. Namun, luasnya wilayah terdampak serta kompleksitas medan menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan penanganan di lapangan.

Trubus kemudian membandingkan kondisi saat ini dengan peristiwa Tsunami Aceh 2004, ketika pemerintah menetapkan status bencana nasional akibat keterbatasan institusional dan anggaran di daerah. 

“Misalnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum terbentuk, kemudian anggaran APBD juga belum ada mengenai status tanggap darurat, sehingga pilihannya cuma menetapkan bencana nasional,” kata dia.

Oleh karena itu, ia mendorong penguatan kemandirian dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana. 

Menurutnya, kejadian bencana di Sumatera mencerminkan masih lemahnya peran pemerintah daerah, baik pada tahap prabencana, saat kejadian, maupun dalam proses pemulihan.

“Harusnya pada pra itu kan ada sosialisasi, pendidikan dan lain-lain, contoh di Yogyakarta, ketika gunung meletus itu warganya tidak teriak-teriak karena sudah tau mau ke mana. Atau Lumajang saat Gunung Semeru meletus,” jelasnya.

Teddy sebelumnya membantah tudingan bahwa pemerintah lamban dalam menangani bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra. 

Ia menegaskan pemerintah telah bergerak sejak hari pertama bencana melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Jadi itu semuanya sejak hari pertama, saya pastikan sudah berjuang keras, secepat mungkin di sana,” kata Teddy dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA