Kabar akan adanya pertemuan Djarot dan Ketua Umum PDIP itu dibenarkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Eriko Sotarduga, saat dihubungi wartawan, Selasa (20/9). Namun, Eriko mengaku tidak mengetahui apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Iya, nanti sore Pak Djarot memang akan bertemu Bu Mega. Soal bahas apa, saya belum dapat info," kata Eriko, seperti diberitakan
RMOL Jakarta.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), mengaku diminta oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk mengosongkan agendanya hari ini.
"Saya hanya disampaikan Pak Hasto tadi malam. Bahwa, malam ini akan ada pengumuman (Cagub dan Cawagub) di DPP PDIP. Diharapkan, kalau bisa saya kosongkan waktu, siapa tahu diundang, disuruh datang ke pengumuman itu," kata Ahok di Kabupaten Pulau Seribu, Jakarta, Selasa (20/9).
Meski belum menerima undangan resmi dari PDIP, Ahok mengatakan telah melonggarkan agenda kerjanya hari ini. Khususnya, untuk sore dan malam hari mengingat deklarasi Cagub dan Cawagub PDIP akan dilangsungkan di kantor DPP PDIP sekitar pukul 20.00 WIB.
Dari jadwal yang diketahui wartawan, hari ini Ahok hanya memiliki satu kegiatan kerja yaitu meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri kerjasama CSR dengan Astra Internasional. Agenda tersebut dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara, pukul 09.00 WIB.
"Tadinya saya mau keliling disini (Kepulauan Seribu). Saya mau lihat tambak tapi takutnya enggak keburu," ucapnya.
Sabtu lalu, Eriko Sotarduga telah mengungkapkan bahwa skenario mengusung petahana dalam hal ini Basuki Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menjadi skenario pertama yang dipertimbangkan.
"Tadinya kita punya tiga skenario. Pertama, calon dari hasil uji kelayakan yang ada enam nama bersama calon dari internal. Kedua, bisa usung calon sendiri dari internal dua-duanya. Dan ketiga, petahana," ungkapnya.
Namun, setelah datangnya Ahok ke DPP PDIP pada 17 Agustus lalu, terjadi perubahan karena Ahok menyatakan ingin diusung dan dicalonkan oleh PDIP. Saat itu Ahok diterima lengkap oleh DPP yang memakai seragam resmi.
"Maka itu, skenario ketiga jadi yang pertama. Skenario pertama adalah Ahok Djarot. Skenario kedua adalah kader-non kader. Dan skenario ketiga, kader kedua-duanya untuk Cagub dan Cawagub," lanjut dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: