Petinggi Gerindra Sarankan SBY Lihat Langsung Kondisi Lapas

Anjing Pelacak Jauh Lebih Jujur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 07 Agustus 2013, 17:08 WIB
Petinggi Gerindra Sarankan SBY Lihat Langsung Kondisi Lapas
martin hutabarat/net
rmol news logo . Ditemukannya pabrik narkotika jenis ekstasi dan sabu di bengkel kerja napi di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta, kemarin (Selasa, 6/8) sangat memalukan. Temuan konkret dalam inspeksi mendadak (Sidak) Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, itu sekaligus menampar wajah penegakan hukum di negara kita.

"Baru dua minggu lalu kasus Freddy (Terpidana mati kasus narkoba) yang sangat memalukan terbongkar, di tempat yang sama (Cipinang) ditemukan lagi pabrik pembuatan ekstasi dan sabu. Kegiatan ini pasti melibatkan petugas Lapas," kata anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, Rabu (7/8).

Menurut nalar petinggi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, pembuatan ekstasi dan sabu di Lapas tidak mungkin dilakukan tanpa perlindungan dari petugas.

"Saya punya keyakinan bahwa masih ada Lapas lain yang memiliki potensi dijadikan tempat memproduksi narkotika seperti yang di Lapas Cipinang ini," ujar dia.

Melihat begitu banyaknya kasus-kasus kejahatan di Lapas yang sangat meresahkan masyarakat, ada baiknya Presiden SBY melakukan Sidak ke Lapas dalam waktu dekat ini agar ia mendapat gambaran yang lebih dalam terhadap permasalahan yang dihadapi di Lapas.

"Begitu juga dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus yang akan datang, SBY perlu juga menyampaikan tekad dan rencana pemerintah ke depan untuk menghindari kasus memalukan seperti ini terulang," kata Martin.

Kepada Menkumham, dia minta bertindak tegas dalam kasus ini. Terhadap petugas yang terbukti ikut melindung produksi dan peredaran narkoba di Lapas harus diserahkan ke kepolisian.

"Kalau perlu (petugas yang membekingi) dipecat. Tidak cukup hanya hukuman disiplin di internal Kumham saja. Supaya ada efek jera bagi petugas," tegasnya.

Anjing-anjing pelacak yang cukup banyak dimiliki Polri dan BNN seharusnya juga lebih didayagunakan untuk mengendus keberadaan narkoba di Lapas.

"Kita sudah berkali-kali meminta Dirjen Pemasyarakatan, Polri dan BNN menggunakan anjing pelacak dalam membasmi narkoba di Lapas dan Rutan, sebab anjing-anjing ini jauh lebih jujur dan pasti tidak dapat disogok oleh para mafia narkoba," sindirnya.

Pendeknya, perlu tindakan tegas dari Pemerintah agar tidak terjadi lagi berdirinya pabrikasi di Lapas, dan sungguh mempermalukan negara.

Di samping itu mutasi perlu dilakukan terus menerus terhadap petugas untuk mencegah mereka memiliki kesempatan berkomplot dengan para tahanan kalau terlalu lama bertugas di satu tempat. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA