Benarkah Uang Begitu Kecil untuk Suap Hakim Agung?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 27 Juli 2013, 10:34 WIB
Benarkah Uang Begitu Kecil untuk Suap Hakim Agung?
gedung mahkamah agung/net
rmol news logo Praktik mafia hukum seperti dua sisi mata uang, yaitu penawaran dan permintaan. Bila satu pihak berlaku pasif dan yang lainnya aktif, maka yang pasif akan tergerak untuk membuka peluang transaksi hukum.

Menurut advokat muda, Taufik Basari, harus disadari bahwa proses hukum di Indonesia masih dicengkeram mafia hukum. Dia menilai penangkapan salah satu pengacara Hotma Sitompoel and Associates, Mario Carnelio Bernardo, sangat penting karena diduga memberikan uang kepada pegawai Litbang Mahkamah Agung (MA) terkait pengurusan kasasi tindak pidana penipuan di MA.

"Ini penting karena kita bisa mendapat gambaran pola ini," tegas Taufik Basari dalam diskusi "Advokat Juga Manusia" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/7).

Dirinya tidak mau menilai substansi perkara karena penanganannya masih berjalan di KPK. Namun yang paling penting dikaji adalah apakah uang senilai Rp 78 juta itu masuk akal sebagai uang suap untuk hakim agung di MA?

"Benar tidak uang begitu kecilnya untuk hakim agung? Artinya bisa dikembangkan ini sebenarnya ke mana alirannya. Selain terkait suap menyuap, bisa juga ibarat investasi. Pengacara bisa saja investasi uang kepada pejabat kepolisian, kejaksaan dan pengadilan," terangnya.

Investasi itu menurutnya sebagai upaya pengacara untuk menjaga hubungan dengan para pihak yang punya wewenang langsung terkait perkara. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA