Berdasarkan info yang diperoleh
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/12), kecelakaan kapal nelayan tersebut terjadi pada Jum’at (22/12) sekitar pukul 21.00 Wita saat sedang memuat 10 orang penumpang.
Di antaranya, 5 orang dewasa dan 5 orang anak-anak yang berencana berangkat dari Dermaga Pattumbukang ke Desa Monge.
Dikarenakan kelebihan muatan, mengakibatkan para penumpang panik loncat ke laut dan menyebabkan 3 orang penumpang dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan Pos TNI AL Selayar, Basarnas Selayar, Tagana dan personel Babinsa yang sedang berdinas mendapat laporan kejadian itu. Mereka langsung bergerak cepat melaksanakan pencarian.
Pada Sabtu (23/12) pukul 06.45 WITA tim SAR gabungan berhasil menemukan 3 orang korban yaitu 1 pria dewasa berusia 42 tahun, 1 wanita dewasa berusia 45 tahun dan 1 remaja pria berusia 11 tahun di kedalaman 3 meter perairan Pattumbukang dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Desa Minangasombia, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Selayar.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) Vl, Mayor Marinir Yusman Efendi menyampaikan bahwa di manapun bertugas prajurit Marinir TNI AL selalu bersinergi dengan berbagai instansi.
Terutama dalam menghadapi situasi yang setiap saat menuntut kehadiran prajuritnya di tengah tengah masyarakat.
Aksi tanggap darurat ini sebagai wujud kepedulian TNI Angkatan Laut (TNI AL) kepada masyarakat sesuai dengan yang ditekankan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa Prajurit Jalasena harus terus berperan aktif secara profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan maupun membantu saat terjadi bencana terutama di perairan Nusantara.
BERITA TERKAIT: