Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Penembak Aparat Di Poso Disebut Jaringan MIT, Natalius Pigai: Itu Bukan Cara Teroris, Bisa Saja Kriminal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 16 April 2020, 22:40 WIB
Dua Penembak Aparat Di Poso Disebut Jaringan MIT, Natalius Pigai: Itu Bukan Cara Teroris, Bisa Saja Kriminal
Aktivis kemanusiaan yang juga tokoh Papua, Natalius Pigai/Net
rmol news logo Dua pelaku penembak anggota polisi di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu kemarin (15/4) disebutkan merupakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Dari keterangan yang disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, kedua pelaku yang melancarkan aksinya di Bank Syariah Mandiri Poso bahkan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) berinisial A alias Dg dan MF alias A.

Mendengar penjelasan kepolisian, aktivis kemanusiaan yang juga tokoh Papua, Natalius Pigai turut menyampaikan pandangannya terhadap peristiwa yang berujung tewasnya dua pelaku tersebut.

"Semua TV dan ILC TVOne tentang terorisme, saya selalu jadi narasumber. Saya sudah lihat video (kejadian penembakan) di Poso," kata Natalius Pigai di akun Twitternya, Kamis (16/4).

Berdasarkan pengalamannya dalam hal terorisme, mantan Komisioner Komnas HAM ini tak yakin bahwa tindakan dua pelaku itu mencerminkan perilaku teroris.

Hal itu juga disampaikan setelah dirinya melihat rekaman video yang memperlihatkan detik-detik peristiwa penyerangan terhadap salah satu personel kepolisian berinisial Briptu IS.

Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat dua pelaku yang mengenakan helm mencoba merebut senjata api milik Briptu IS. Namun Briptu IS yang kerap bertugas melakukan pengamanan bank mempertahankan senjatanya.

Sempat terjadi aksi pemukulan yang dilakukan pelaku, namun para pelaku yang mengendarai sepeda motor matic gagal merebut senjata api milik Briptu IS. Keduanya pun kabur saat salah seorang personel kepolisian lain tiba di lokasi.

"It’s weird, itu bukan cara teroris, tapi bisa saja kriminal. Kedua, saya belum yakin itu murni. Ketiga, ini saran saya, citra Jokowi sudah jatuh di dunia, tolong jaga kesucian Islam (agama yang kerap dikait-kaitkan dengan teroris)," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA