"Kita akan
back up sepenuhnya. Kaitannya ada oknum yang katakanlah melindungi, entah itu premanisme termasuk PKL tidak bisa ditertibkan," ujar Dwi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/8).
Menurutnya, dalam menguasai dan menggunakan senjata api dibutuhkan keahlian khusus dan terlatih. Termasuk juga bagi petugas di lapangan.
"Untuk mem-back up itu tidak semuanya memakai senjata. Polisi saja untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan mem-
back up unjuk rasa itu hingga level enam untuk penggunaannya (senjata api)," jelas Dwi.
Karena itu, Dwi menekankan bahwa belum ada kebutuhan mendesak untuk mempersenjatai petugas Satpol PP.
"Urgensinya menurut saya belum karena masih bisa minta bantuan kepolisian. Proses dan ide itu tentunya harus ada persetujuan dari DPRD, jadi kita kembali pada tupoksinya apa tugasnya Satpol PP. Kalau misalnya berkaitan dengan gangguan kamtibmas tentunya akan di-
back up kami," tegasnya.
[why]
BERITA TERKAIT: