Principal tim Ferrari Stefano Domenicali menginstruksikan kepada anak buahnya untuk mencari inspirasi agar bisa memimpin puncak klasemen, sekaligus mengalahkan pesaingnya. Caranya, semua teknisi mulai mengembangkan kecepatan mobil hingga meniru desain sayap lawan.
Domenicali memberikan target pada masa liburan musim ini. Menurutnya, para mekanik Ferrari terus bekerja keras di markasnya guna meningkatkan kemampuan mobil F10 agar bisa lebih cepat dan mengalahkan Red Bull dan McLaren.
“Kami (Ferrari) akan melakukan liburan, tapi bukan berarti otak kami berhenti bekerja,” ujar Domenicali seperti dilansir
Automoto365.
Usaha itu, lanjutnya, dilakukan agar Ferrari tidak ketinggalan oleh pesaingnya dan sang pembalap Fernando Alonso bisa lebih fokus untuk mengejar ketertinggalan dengan memanfaatkan sisa tujuh seri balapan musim ini.
Keyakinan tim Kuda Jingrak meningkat, setelah Fernando Alonso meraih podium pertama pada GP Jerman dan podium kedua di GP Hongaria. Sedangkan rekan satu timnya, Felipe Massa berada di posisi kedua dan keempat di dua seri terakhir itu.
Meski berkesempatan naik podium, Alonso masih kecewa dengan kecepatan yang dimiliki mobil F10 milik Ferrari. Pernyataan tersebut yang membuat Ferrari tidak bisa santai meski sedang jeda.
“Mungkin seseorang akan menemukan sumber inspirasi yang segar ketika berada di luar lingkungan kerjanya dan saya mengharapkan kali ini ide yang bagus, yang ketika disebutkan dan dikerjakan akan membuat perubahan,” kata Domenicali.
Sementara itu, penunjukkan Pirelli sebagai pemasok ban tunggal di ajang F1 mulai menyeret Ferrari. Pasalnya, kesempakatan tersebut diduga ada konspirasi.
Seperti dikutip dari situs resmi F1, mulai musim kompetisi 2011mendatang, Pirelli ditunjuk sebagai pemasok tunggal untuk ban, menggantikan pemasok sebelumnya yakni Bridgestone.
Bos Pirelli Racing, Paul Hambrey sepertinya tidak mau ambil pusing dengan kabar miring tersebut. Dia lalu membantah dengan candaan.
“Keuntungan yang didapatkan Ferrari dengan kehadiran Pirelli hanyalah karena kami berbicara bahasa Italia dan sama-sama menyukai pasta,” ujar Hambrey.
Meski reputasi buruk pernah ditorehkan Pirelli, namun Humbrey cukup pede dengan kehandalan Pirelli di ajang balap jet darat saat ini. Dia juga menjamin ban akan diproduksi dengan menggunakan bahan berkualitas.
“Kami sudah cukup mengenal sebagian besar trek. Kami juga akan memilih bahan berkualitas untuk digunakan,” serunya seperti dikutip
Motorsport.
Sebelumnya Pirelli pernah memasok ban untuk ajang balap jet darat hingga 1991. Namun ketika itu banyak tim mengeluhkan konsitensinya di lintasan. Setelah 20 tahun absen, kini Pirelli kembali dipilih sebagai pemasok ban tunggal menggantikan Bridgestone.
Sialnya sebagian tim masih meragukan kapasitas produsen asal Italia karena trauma dengan kondisi di masa lalu. “Beberapa orang masih membayangkan masa lalu. Kami memang bermasalah, namun kami juga terus melakukan pengembangan,” ujar Hambrey.
Dimusim depan Pirelli mengharuskan masing-masing tim membayar 1 hingga 1,5 juta euro atau sekitar Rp17,6 miliar tahun depan, dengan biaya tersebut tim akan mendapat 10 set prototipe ban untuk digunakan pada sesi tes pra-musim.
[RM]
BERITA TERKAIT: