"Batang padi sudah bolong dimakan hama tikus. Padahal padi baru saja beranjak 'meteng' atau hamil persiapan buah," kata Winarto (54), petani setempat.
Menurut Winarto, keberadaan hama tikus sudah ada sejak dua pekan lalu. Gerombolan tikus itu menyerang habis-habisan sejak padi berumur dua bulan.
"Yang dimangsa tikus justru pada tanaman yang berada di tengah petak. Ketahuan setelah tiga harian yaitu tanaman tiba-tiba berubah warna menguning dan roboh. Kali ini, serangan tikus datang lebih ganas," kata Winarno.
Petani sudah melakukan berbagai upaya membasmi tikus, di antaranya memasang jebakan, mengasapi lubang, bahkan menggelar
gropyokan atau perburuan massal.
"Mau dibasmi dengan model
gropyokan tidak memungkinkan karena akan merusak tanaman dan pematang sawah. Diberi umpan racun, seakan tikus sudah tahu itu perangkap," kata Meji, petani lainnya.
Koordinator BPP Kecamatan Kalibening, Heri Misanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya serangan hama tikus.
"Beberapa kelompok tani sudah melaporkan adanya serangan tikus tersebut. Rencana dalam waktu dekat kami akan membagikan racun tikus dan mercon asap kepada kelompok tani terdampak," kata Heri dikutip dari
RMOLJateng.
BERITA TERKAIT: