Sales Manager Garuda Indonesia Cabang Medan Novian menjelaskan, pesawat Garuda yang akan membawa jemaah haji kloter 11 Embarkasi Medan sebenarnya sudah siap di Bandara Kualanamu namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya pemulihan mesin dan mengecek lebih detail operasional pesawat agar lebih laik untuk terbang.
“Tertundanya beberapa penerbangan Garuda menjadi pengalaman bagi kita agar kedepan tidak terjadi lagi, karenanya kita harus memastikan kondisi pesawat benar-benar aman dan nyaman bagi jemaah haji dengan mengecek ulang kondisi pesawat,” ungkapnya.
Novian menyampaikan, adanya penyesuain penerbangan gelombang 1 yang mendarat di bandara Madinah ke gelombang 2 yang mendarat di Bandara Jedah juga menjadi salah satu penyebab tertundanya penerbangan.
Lebih lanjut Novian menjelaskan, pihak Garuda telah menyiapkan kompensasi akibat keterlambatan ini. Awalnya Garuda telah menyiapkan hotel transit dekat Bandara Kualanamu untuk tempat menginap jemaah haji, namun karena tidak dilengkapi dengan x-ray hal tersebut tidak dilakukan. Adanya aturan dari Aviation Security tidak boleh menurunkan jemaah haji di tengah jalan juga menjadi penyebab rencana tersebut dibatakan.
Novian mengatakan, berdasarkan kesepakatan dengan PPIH Embarkasi Medan jemaah haji tetap berada di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan menjelang pemberangkatan dan semua biaya konsumsi jemaah haji ditanggung pihak Garuda.
Sementara itu Sekretais PPIH Zulpan Effendi Embarkasi Medan didampingi Kasi Humas Mulia Banurea mengatakan salah satu penyebab keterlambatan menyesuaikan slot penerbangan di Bandara King Abdul Aziz Jedah, karena kloter 11 merupakan kloter pertama gelombang 2 menuju Jedah.
Zulpan Efendi mengharapkan kepada pihak Garuda agar kedepan tidak ada lagi penundaan penerbangan sampai kloter akhir.
“Kloter 11 Embarkasi Medan dijadwalkan take off dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Sabtu (25/5/2024) pukul 00.55 WIB),” ungkapnya.
BERITA TERKAIT: