Idul Adha
Dimensy.id Mobile
Selamat Idul Adha Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertimbangkan Ekonomi Masyarakat, USK Pastikan UKT Tidak Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 24 Mei 2024, 14:55 WIB
Pertimbangkan Ekonomi Masyarakat, USK Pastikan UKT Tidak Naik
Universitas Syiah Kuala (USK)/Net
rmol news logo Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, memastikan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk tahun 2024 di kampus yang dipimpinnya.

Hal ini, dikatakan Marwan, tidak terlepas dari pertimbangan kondisi perekonomian masyarakat Aceh.

“Secara umum UKT USK masih seperti tahun sebelumnya. Karena itu, mahasiswa baru tidak perlu risau,” kata Profesor Marwan dalam keterangannya, 24 Mei 2024.

Menurut Marwan, kondisi perekonomian global saat ini sedang tidak baik-baik saja dan juga berdampak terhadap Indonesia. Kondisi tersebut dirasakan hingga ke segala lapisan masyarakat, termasuk di Aceh.

“Karena itu USK berupaya semaksimal mungkin menjaga UKT tetap terjangkau. Ini semata-mata demi akses pendidikan bagi putra putri terbaik bangsa, khususnya Aceh,” ujarnya

Marwan mengatakan, USK senantiasa berusaha menjaga besaran UKT, dengan memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat, di samping kebutuhan untuk menjaga kualitas pendidikan yang tidak dapat ditawar.

Menurut Marwan, salah satu bentuk upaya USK untuk menjamin UKT tetap terjangkau, tahun lalu kampus Jantong Hate Rakyat Aceh ini, mengeluarkan kebijakan menurunkan UKT khusus bagi mahasiswa baru dengan besaran 5–31 persen.

Marwan menjelaskan, untuk tahun 2024, USK juga menurunkan besaran Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang sebelumnya dikenal dengan SPI untuk program studi tertentu.

“Saat ini, sekitar 45 persen mahasiswa USK merupakan penerima beasiswa dan UKT terendah, yaitu antara lima ratus ribu hingga satu juta rupiah,” ujar Marwan.rmol news logo article

========================

Berstatus Petahana, Khofifah di Atas Angin

RMOL. Peluang Khofifah Indar Parawansa untuk memenangkan pemilihan Gubernur Jawa Timur terbuka lebar. Salah satu alasannya karena Khofifah berstatus sebagai petahana.

Analisis ini disampaikan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/5).

"Jika melihat tren lobi politik yang dilakukan oleh Khofifah, tampaknya besar peluang dia untuk diusung koalisi besar dalam Pilgub Jatim," kata Ade Reza.

Ade melanjutkan, sekalipun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan membentuk poros baru dengan mendorong KH Marzuki Mustamar dan Arzeti Bilbina di Pilkada Jatim, Khofifah Indar Parawansa masih berada di atas angin.

"Khofifah masih di atas angin dibanding kandidat potensial lainnya, apalagi jika dikaitkan dengan peranan Khofifah di Jatim yang juga sebagai pendukung presiden terpilih," jelasnya.

Sejauh ini Khofifah telah mendapat dukungan dari Partai Perindo untuk kembali berkontestasi di Pilkada 2024.

Sebelumnya, Khofifah yang berstatus petahana juga telah mendapat dukungan dari Partai Golkar dan Partai Gerindra. Teranyar, dia membocorkan juga telah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA