Iqro’na merupakan singkatan dari Iqro' bil-Kitabah al-Arabiyah an-Nafirah. Kata Iqro' dalam panduan ini ditulis dalam huruf Arab Braille.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani menyebut Iqro’na sebagai solusi inklusif untuk sahabat-sahabat penyandang disabilitas.
“Sebagai sebuah model pembelajaran bagi pembelajar Al-Qur’an braille, karya inovatif dari Kementerian Agama ini, untuk menyapa seluruh bagian dari bangsa, terutama disabilitas,” kata Ali dikutip Selasa (2/4).
Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama, Suyitno menambahkan, pihaknya berkomitmen terus memberikan layanan tanpa diskriminasi, termasuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan bagi seluruh umat muslim Indonesia.
Kehadiran Iqro’na sebagai panduan praktis membaca Al-Qur’an braille, mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi.
Dia berkomitmen untuk memproduksi Al-Qur’an isyarat sebanyak mungkin, yang akan dicetak di Madinah untuk menjadi sumber bacaan bagi sahabat-sahabat penyandang disabilitas di seluruh dunia.
BERITA TERKAIT: