Kegiatan diskusi dimoderatori Kharisma Bintang Alghazy, Koordinator Harian Partisipasi Bermakna. Diskusi tersebut dihadiri 200 anak-anak muda dan mahasiswa.
Dalam forum tersebut, Emil menegaskan bahwa generasi zilenial gabungan 2 generasi muda: gen-Z dan milenial agar terus meningkatkan dan memperkuat
skill untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, serta didorong penuh oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Dengan semakin cepat dan pesatnya perkembangan zaman saat ini, jika tidak diimbangi dengan kemampuan atau
skill yang mumpuni, maka kita akan tertinggal jauh,” kata Emil yang juga mantan Bupati Trenggalek itu dikutip Senin (12/2).
Emil menambahkan, selain
skill, para generasi muda perlu meningkatkan kreativitas agar dapat terus berkreasi demi kemajuan bangsa. Maka itu, ia berharap forum-forum diskusi yang inovatif bisa terus didorong dan juga diwarnai oleh zilenial, khususnya dalam mengembangkan potensi UMKM yang masih besar di Indonesia.
“Inilah pentingnya forum-forum seperti Dialog Bermakna ini, inilah investasi kita untuk memikirkan masa depan,” kata Emil.
Lebih lanjut, Emil juga memaparkan betapa pentingnya pengelolaan talenta anak-anak muda agar dapat terserap dengan optimal. Ia memberi contoh
milennial job center yang ia buka di Jawa Timur, yang berhasil mengembangkan potensi kreativitas dan
upgrade skill yang nantinya dapat bermanfaat bagi pertumbuhan UMKM.
Menurut Emil, nantinya ini dapat dikaitkan dengan program penyaluran kredit yang didorong pemerintah.
“Pemerintah mendorong Rp460 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) supaya finance itu lebih banyak di akses oleh UMKM,” kata Emil.
Di sisi lain, kehadiran dan pemaparan Emil sangat diapresiasi oleh Partisipasi Bermakna.
Koordinator Nasional Partisipasi Bermakna, Muhammad Adnan menilai bahwa semangat yang dimiliki Emil dalam kiprahnya menjadi Wakil Gubernur telah membuka mata soal bagaimana generasi muda mampu menavigasi tantangan zaman.
“Mas Emil merupakan sosok yang selaras dengan jiwa Partisipasi Bermakna. Kami ingin bagaimana anak-anak muda mampu menjadi bagian dari pembuatan kebijakan publik yang nantinya dapat dirasakan luas tak hanya bagi yang muda namun seluruh kalangan,” kata Adnan.
BERITA TERKAIT: