"Peserta Rakernas II DPP BMMB sepakat dengan program yang diusulkan oleh bidang-bidang dewan pengurus pusat BMMB khususnya yang berkenaan dengan masalah kerusakan hutan, maraknya peredaran narkoba, dan konflik sosial yang cenderung mendera masyarakat Bima di perantauan," kata Ketua Steering Committee Rakernas II BMMB, Rusdin Ismail.
Untuk bisa merealisasikan semua program kerja seluruh jajaran pengurus diharapkan sedapat mungkin menjalankan dengan penuh kesadaran.
Bahkan yang lebih penting, BMMB sedapat mungkin bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah baik kota dan kabupaten.
"Kemudian yang tidak kalah penting adalah melibatkan para tokoh masyarakat Bima baik tokoh agama maupun tokoh pemuda," katanya.
Sementara Ketua Umum DPP BMMB Salahuddin Gafar dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu (24/12), mengingatkan pentingnya dewan pengurus mengangkat nilai kearifan lokal dalam menjalankan roda organisasi.
Ia mengharapkan kearifan lokal Bima yang telah menuntun nenek moyang Bima dalam menjaga keseimbangan hidup harus tertanam dalam seluruh jiwa para pemimpin. Terutama kepala-kepala daerah dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat Bima.
"Nilai kearifan lokal Bima/Mbojo seperti Maja Labo Dahu harus tertanam dalam jiwa warga agar menuntun kita dalam mengemban amanah. Termasuk pengurus pusat BMMB dalam menjalankan organisasi ini," ucap Salahuddin.
Rakernas II BMMB dihadiri 60 pengurus pusat, organisasi pilar, serta tokoh masyarakat dan mahasiswa Bima yang ada di Jabodetabek. Rakernas mengusung tema 'Konsolidasi dan Penguatan Kinerja Organisasi".
"Tema Rakernas diderivasi dari Surat Ali Imron ayat 103 yang potongan ayatnya
Wa'tasimu bihablillahi jami'aw wa la tafarraqu, bersatulah kalian dengan tali Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai," kata Ketua Panitia Rakernas II DPP BMMB, Tasrif.
BERITA TERKAIT: