Penyerahan dana insentif tersebut, dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Maruf Amin, didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, kepada Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam Lusapta Yudha Kurnia, di Istana Wakil Presiden Jakarta pada Jumat(6/10).
Pj Walikota Pagar Alam, Lusapta Yudha Kurnia, menyatakan bahwa prestasi yang baru saja diraih akan menjadi motivasi untuk terus bekerja keras dalam upaya menekan angka stunting hingga mencapai satu digit pada tahun 2024.
"Alhamdulillah, ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak, termasuk para kader Posyandu yang secara konsisten memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu dan anak," ujar Lusapta dikutip
Kantor Berita RMOLSumsel, pada Senin (9/10).
Ditambahkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Paber Napitupulu, dana insentif yang diterima oleh Pemkot Pagar Alam akan dialokasikan ke 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pemukiman.
"Penggunaan dan alokasi dana insentif tersebut masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat," katanya.
"Namun penggunaannya akan difokuskan pada dinas kami, dinas kesehatan, dan dinas pemukiman yang memiliki peran penting dalam menekan angka stunting dengan target turun hingga satu digit," jelas Paber.
Pada tahun 2021, angka stunting di Kota Pagar Alam mencapai 18,5 persen. Tetapi pada tahun 2022, angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 11,7 persen.
Capaian itu menjadikan Kota Pagar Alam sebagai salah satu kota dengan angka stunting terendah di Provinsi Sumatera Selatan.
BERITA TERKAIT: