Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Arsip Bersejarah Indonesia Diakui UNESCO

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 03 Juli 2023, 18:53 WIB
Tiga Arsip Bersejarah Indonesia Diakui UNESCO
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah saat menerima sertifikat pengakuan UNESCO yang diserahkan oleh Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar pada Senin, 3 Juli 2023/Ist
rmol news logo Indonesia menerima tiga sertifikat pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) atas tiga arsip dokumen bersejarah yang memiliki nilai tinggi.

Sertifikat pengakuan itu diberikan untuk arsip pidato Soekarno "To Build the World a New", Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh. Ketiganya ditetapkan menjadi Ingatan Kolektif Dunia oleh UNESCO dalam Sidang Dewan Eksekutif ke-216 di Paris pada 10-14 Mei 2023.

Penyerahan sertifikat pengakuan tersebut dilakukan oleh Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar kepada Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Teuku Faizasyah di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Senin (3/7).

Dengan ditetapkannya arsip-arsip bersejarah ini sebagai Ingatan Kolektif Dunia, Indonesia telah berhasil memperkenalkan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam dokumen-dokumen tersebut kepada dunia.

Selain itu, pengakuan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pihak di Indonesia untuk terus melindungi dan menjaga arsip-arsip bersejarah yang berharga.

"Perlu diingat bahwa penetapan ini bukanlah tujuan akhir, tetapi bagian dari langkah bersama dalam menjaga warisan sejarah kita hingga generasi mendatang. Semoga penunjukan ini menjadi kelanjutan dari pengakuan UNESCO atas hal-hal penting lainnya di Indonesia," ujar Teuku Faizasyah, setelah menerima penghargaan tersebut.

Dengan penetapan dan penyerahan tiga sertifikat ini, Indonesia kini memiliki total 11 dari 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia yang telah diakui oleh UNESCO, bersamaan dengan dokumen lainnya yang telah ditetapkan lebih dulu seperti Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, dan lain sebagainya.

Selain penetapan tiga arsip tersebut, UNESCO juga telah menetapkan empat geopark Indonesia, yaitu Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Geopark, dan Raja Ampat Geopark, sebagai UNESCO Global Geopark dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 yang berlangsung pada 10-24 Mei 2023.

Dengan penambahan empat geopark baru ini, Indonesia kini telah berhasil memiliki total 10 dari 195 UNESCO Global Geopark di dunia.

Dengan pencapaian baru ini, Indonesia telah berhasil mengokohkan posisinya sebagai negara dengan kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa, yang menjadi langkah maju dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA