Ketinggian banjir yang merendam 1.300 rumah di Desa Prampelan, hingga saat ini masih berkisar 40-100 cm. Banjir yang sempat mengalami surut membuat puluhan warga kembali ke rumah.
"Kemarin sore (4/1) sempat pulang ke rumah. Niatnya mau bersih-bersih rumah, karena air sudah mulai surut meski sedikit. Lha semalam malah banjir tinggi lagi, ditambah hujan. Akhirnya kita terpaksa balik lagi ke pengungsian," ujar Rowiyah, salah seorang warga Desa Prampelan, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (5/1).
Sementara itu, dari 120 pengungsi di Gedung Olahraga Prampelan, sekitar 100 warga masih bertahan di pengungsian karena hujan deras masih terjadi. Warga berharap pemerintah daerah segera menangani banjir ini dengan mendatangkan pompa untuk menyedot air dari pemukiman.
"Sudah mau enam hari ini di sini (pengungsian). Kalau makan tercukupi. Tapi kami warga meminta Ibu Bupati menangani serius persoalan banjir ini," kata Siti, pengungsi Desa Prampelan.
Banjir Desa Prampelan terjadi sejak Sabtu (31/12/22), dengan ketinggian mencapai 2 meter. Selain merendam 1.300 lebih rumah, banjir jugamemaksa ratusan warga mengungsi.
BERITA TERKAIT: