Menanggapi itu, Direktur Topografi TNI AD, Brigjen Asep Edi Rosidin mengakui, pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan khususnya perbatasan Indonesia-Malaysia sudah terlihat dan berdampak mempermudah masyarakat untuk menjalankan kegiatan, baik kegiatan ekonomi serta kegiatan lain.
"Masalah infrastruktur memang pemerintah saya lihat sudah banyak berbuat, sebagian besar sudah dibangun infrastruktur," ucap Brigjen Asep di acara diskusi Polemik dengan tema "Apa Kabar Perbatasan Indonesia-Malaysia" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11).
Namun kata Brigjen Asep, pembangunan infrastruktur tersebut belum dirasakan seluruh masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Masih ada beberapa daerah yang membutuhkan adanya infrastruktur untuk menunjang kegiatan perekonomian.
"Memang sebagian yang lain belum. Sehingga mungkin ini saran kepada pemerintah harus mengidentifikasi mana sih yang belum-belum ini supaya yang belum ini bisa meletakkan seperti yang sudah ada infrastrukturnya," jelasnya.
Salah satunya kata Brigjen Asep ada di Lampung Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Disana, masyarakat masih kesulitan akses untuk berpergian. Apalagi terkhusus bagi anak sekolah yang membutuhkan jalan yang bagus lantaran mereka harus mengeluarkan biaya yang besar jika menggunakan kendaraan.
"Salah satu yang mungkin belum dapat perhatian yang saya ketahui itu ada yang namanya Kampung Lumbis, itu di Kabupaten Nunukan. Ongkosnya mahal, sehingga mereka kalau mau sekolah itu biayanya sangat mahal," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: