"Untuk saat ini memang Kampung Bahari Nusantara ini baru ada 68, ini juga dari pangkalan-pangkalan TNI Angkatan Laut yang kelas A dan kelas B," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Senin, (15/5).
Lanjut Ali, nantinya, untuk kluster pertahanan diutamakan berada di pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara-negara tetangga.
"Mengapa itu penting karena itu terkait dengan pertahanan wilayah kedaulatan," tegas Ali.
Dengan dibentuknya kluster Pertahanan maka, TNI AL akan membina para penduduk yang tinggal di wilayah perbatasan. Selain itu juga melatih sikap kesiagaan utamanya yang berkaitn dengan kedaulatan dan penegakan hukum,salah satu contoh dapat melaporkan apabila terjadi hal-hal yang terkait dengan kegiatan ilegal, terutama yang melanggar kedaulatan.
"Jadi warga masyarakat tahu bagaimana wilayah negara batas-batasnya seperti apa dan melaporkan apabila terjadi hal-hal yang terkait dengan kegiatan ilegal terutama yang melanggar kedaulatan," kata Ali.
Sementara itu dipulau - pulau yang tak berpenghuni, TNI AL akan menempatkan pasukan Marinir untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI.
"Di beberapa pulau yang tidak ada penduduk itu kita tempatkan pasukan Marinir. Ini juga untuk menjaga kedaulatan wilayah terutama di perbatasan," kata Ali.
Sementara itu, Wapres RI Maruf Amin turut hadir dalam acara peresmian Kampung Bahari Nusantara secara serentak sejumlah 68 KBN di Satuan Komando Wilayah TNI AL (Satkowil TNI AL).
BERITA TERKAIT: