Pemberontak Kongo Janji Tarik Pasukan Usai Ditekan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-alifia-suryadi-1'>SARAH ALIFIA SURYADI</a>
LAPORAN: SARAH ALIFIA SURYADI
  • Jumat, 19 Desember 2025, 15:23 WIB
Pemberontak Kongo Janji Tarik Pasukan Usai Ditekan AS
Pemberontak M23. (Foto: The Guardian)
rmol news logo Kelompok pemberontak M23 menyatakan mulai menarik pasukannya dari Kota Uvira, Republik Demokratik Kongo (DR Kongo), setelah mendapat tekanan Amerika Serikat.

Pemimpin M23 Bertrand Bisimwa pada Kamis, 18 Desember 2025 menyebut penarikan pasukan telah dimulai.

Bisimwa juga meminta para mediator internasional memastikan Uvira terlindungi dari pembalasan, kekerasan, dan remiliterisasi setelah pasukan mereka angkat kaki. 

"Pemindahan pasukan AFC/M23 keluar dari kota Uvira sedang berlangsung dan akan selesai besok. Kami mengimbau masyarakat sipil untuk tetap tenang, kami meminta mediasi dan mitra lainnya untuk memastikan bahwa Uvira dilindungi dari kekerasan, pembalasan, dan militerisasi ulang." tulis Bisimwa via X, dikutip Jumat, 19 Desember 2025.

Namun, pemerintah DR Kongo merespons dengan sikap hati-hati. Juru bicara pemerintah Patrick Muyaya mengatakan pengumuman tersebut dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian tim mediasi Amerika yang sedang bersiap untuk mengambil tindakan terhadap Rwanda.

Meski menyebut rencana mundurnya M23 sebagai pertanda positif, Muyaya menegaskan pemerintah tetap perlu memverifikasi kondisi di lapangan.

Di lapangan, situasi masih belum sepenuhnya jelas. Dilansir dari BBC, aktivitas M23 masih terlihat.

Menurut data PBB, serangan di Uvira menewaskan puluhan orang, melukai sedikitnya 100 orang, serta memaksa lebih dari 200.000 orang mengungsi.

Kekerasan ini terjadi meski Presiden Rwanda Paul Kagame dan Presiden DR Kongo Felix Tshisekedi menandatangani kesepakatan damai di Washington pada Kamis, 4 Desember 2025.

M23 memang tidak menjadi pihak penandatangan kesepakatan tersebut, tetapi kelompok ini terlibat dalam jalur perdamaian paralel yang dimediasi Qatar, sekutu AS yang memiliki hubungan erat dengan Rwanda. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA