Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Gratifikasi Belasan Miliar di Pertamina, KPK Panggil 4 Saksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 09 November 2023, 12:52 WIB
Kasus Gratifikasi Belasan Miliar di Pertamina, KPK Panggil 4 Saksi
Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri/RMOL
rmol news logo Penyidikan baru kasus dugaan penerimaan gratifikasi dalam tender pengadaan katalis di PT Pertamina (Persero) mulai diusut tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan memanggil saksi-saksi.

Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, hari ini, Kamis (9/11), pihaknya memanggil empat orang sebagai saksi.

"Bertempat di Gedung Merah Putih KPK, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Ali kepada wartawan, Kamis siang (9/11).

Keempat saksi yang dipanggil, yakni Yusuf Iskandar selaku pegawai Pertamina, Mas Putra Agung selaku pegawai Pertamina, Budi Santosa Syarif selaku pegawai Pertamina, dan Verina Januati Wargadalam selaku PNS.

Pada Senin (6/11), KPK resmi mengumumkan penyidikan baru kasus dugaan gratifikasi di Pertamina. Akan tetapi, KPK belum membeberkan identitas para tersangka. Hal itu akan disampaikan kepada publik ketika dilakukan upaya paksa berupa penangkapan maupun penahanan terhadap para tersangka.

"Jumlahnya (gratifikasi) kurang lebih sejauh ini sebagai bukti permulaan, berkisar belasan miliar rupiah. Tapi yang pasti kami akan kembangkan dalam proses penyidikan yang berlangsung ini," kata Ali, Senin (6/11).

Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi, KPK sudah menetapkan 4 orang tersangka, yakni Chrisna Damayanto selaku Direktur Pengolahan PT Pertamina periode 2012-2014, Alvin Pradipta Adiyota selaku swasta yang merupakan anaknya Chrisna.

Selanjutnya, Gunardi Wantjik selaku Direktur PT Melanton Pratama, dan Frederick Aldo Gunardi selaku pegawai PT Melanton Pratama yang juga anaknya Gunardi.

Keempat orang tersebut pun juga sudah dicegah agar tidak bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA