Berdasar pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, Dadan didampingi tiga pengacara tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.40 WIB, Rabu (24/5).
Ditanya terkait kesiapan diperiksa, Dadan enggan menjawab. Namun saat ditanya soal kesiapannya jika ditahan, dia mengaku siap.
"Makasih ya, saya siap apa saja," tukas Dadan kepada wartawan.
Sebelumnya, pada pukul 09.56 WIB, Sekretaris MA, Hasbi Hasan, juga sudah hadir di Gedung Merah Putih KPK. Dia juga diperiksa sebagai tersangka.
"Jalani saja, setelah ini kita bicara ya," kata Hasbi kepada wartawan. Beda dengan Dadan, Hasbi mengaku belum tahu, saat ditanya kesiapannya bila ditahan.
"Kita nggak tahu, nanti lihat," pungkas Hasbi.
Dadan sendiri telah mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan, atas ditetapkannya sebagai tersangka. KPK pun mengaku siap menghadapi gugatan itu.
Sementara itu KPK telah mencegah Hasbi agar tidak bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan, sejak Selasa (9/5). Sedangkan Dadan dicegah sejak 12 Januari 2023.
Sebelumnya, KPK sudah menetapkan 15 tersangka, yaitu Sudrajad Dimyati (SD) selaku Hakim Agung pada MA; Gazalba Saleh (GS) selaku Hakim Agung pada MA; Prasetio Nugroho (PN) selaku Hakim Yustisial dan Panitera Pengganti para Kamar Pidana MA dan Asisten Hakim Agung Gazalba; Edy Wibowo selaku Hakim Yustisial Panitera Pengganti di MA; Redhy Novarisza (RN) selaku Staf Hakim Agung Gazalba; Elly Tri Pangestu (ETP) selaku Hakim Yustisial atau Panitera Pengganti MA.
Selanjutnya, Desy Yustria (DY) selaku PNS pada Kepaniteraan MA; Muhajir Habibie (MH) selaku PNS pada Kepaniteraan MA; Nurmanto Akmal (NA) selaku PNS MA; Albasri (AB) selaku PNS MA; Yosep Parera (YP) selaku pengacara; Eko Suparno (ES) selaku pengacara; Heryanto Tanaka (HT) selaku Debitur Koperasi Simpan Pinjam Intidana (KSP ID); Ivan Dwi Kusuma Sujanto (IDKS) selaku Debitur KSP ID; dan Wahyudi Hardi (WH) selaku Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sakit (RS) Sandi Karsa Makassar (SKM).
BERITA TERKAIT: