Propam Masih Periksa Pamen Pemeras Akiong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 28 Januari 2017, 06:57 WIB
Propam Masih Periksa Pamen Pemeras Akiong
Ilustrasi/net
rmol news logo Divisi Propam dan Bareskrim Mabes Pori masih memproses pemeriksaan terhadap perwira menengah (Pamen) berinisial KPS yang diduga memeras terpidana mati kasus narkoba bernama Chandra Halim alias Akiong.

"Statusnya terperiksa di Propam dan Bareskrim. Proses pemeriksaannya berjalan simultan baik di propam dan tipikor," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, kepada wartawan, Jumat (27/1).

Sementara itu, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar menyebutkan, Mabes Polri mulai serius dalam menangani kasus narkoba setelah testimoni bandar narkoba Freddy Budiman yang sudah dieksekusi mati beredar luas.

"Sejak kasus Freddy Budiman, Mabes Polri agak serius, ada pergantian beberapa yang ‘main’," katanya.

Haris Azhar mengingatkan bahwa dugaan penyalahgunaan wewenang oleh KPS yang adalah mantan Kapolres Tanjung Pinang tersebut mengindikasikan perlunya pengawasan internal kepolisian, khususnya kasus narkoba.

Indikasi pemerasan terpidana mati kasus narkoba bernama Chandra Halim alias Akiong oleh KPS ditemukan oleh Tim Pencari Fakta Gabungan (TPFG) bentukan Polri ketika tim tengah mengusut kebenaran isu aliran dana dari terpidana mati mendiang Freddy Budiman kepada pejabat Polri.

"Soal aliran dana dari Akiong ke seorang pamen sedang diusut Propam. Aliran dananya Rp 668 juta. Itu bukan dari Freddy (Budiman)," kata anggota TPFG, Effendi Gazali.

Selain adanya aliran dana Rp 668 juta, tim juga mengendus adanya aliran dana lainnya dari Akiong ke KPS yang dilakukan secara bertahap. Rincian dugaan aliran dana itu yakni sebesar Rp 25 juta, Rp 50 juta, Rp 75 juta, Rp 700 juta dan Rp1 miliar.
    
Akiong merupakan terpidana mati kasus narkoba yang kini dipenjara di sebuah lapas di Sumatera Utara. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA