Operator pembangkit, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengirimkan dua robot canggih masuk ke salah satu bangunan reaktor yang rusak sebagai bagian dari persiapan tahap dekomisioning.
“Kami telah mengerahkan dua robot Spot dan Packbot di salah satu gedung reaktor untuk mengukur tingkat radiasi. Keduanya dilengkapi dosimeter, sementara Spot, yang menyerupai anjing, juga memiliki kamera,” kata juru bicara TEPCO, seperti dimuat
AFP, Rabu, 20 Agustus 2025.
Misi ini penting mengingat tingkat radiasi di dalam reaktor masih sangat tinggi dan berbahaya, membuat pembersihan bahan bakar meleleh dan puing lainnya menjadi salah satu tantangan teknis terbesar.
Sekitar 880 ton material berbahaya masih tersisa di lokasi, menjadikannya salah satu kecelakaan nuklir terparah dalam sejarah dunia.
Menurut TEPCO, hasil survei robot akan digunakan untuk menentukan metode pengambilan puing-puing bahan bakar skala penuhndi masa mendatang.
Media publik NHK melaporkan, survei awal akan berlangsung sekitar satu bulan.
Sebelumnya, tim teknisi sempat mengumpulkan sampel kecil material radioaktif menggunakan alat khusus dalam uji coba terbatas.
Namun, ekstraksi skala besar hingga kini belum dilakukan. Sampel-sampel yang diambil telah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Rencana pembersihan besar-besaran semula dijadwalkan dimulai pada awal 2030-an. Namun, pada Juli lalu TEPCO mengumumkan penundaan hingga setidaknya tahun 2037.
Keputusan itu menimbulkan keraguan terhadap target penghentian operasi Fukushima sepenuhnya pada 2051.
BERITA TERKAIT: