Pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu terjadi tanpa kehadiran ajudan. Kantor Presiden Ukraina merilis foto-foto yang menunjukkan Trump dan Zelensky duduk berdekatan dan berdiskusi secara intens.
Seperti dikutip dari
Reuters, Zelensky menyebut pertemuan ini dapat menjadi bersejarah jika menghasilkan perdamaian yang nyata.
"Pertemuan yang bagus. Kami berharap ada hasil dari semua yang dibahas," tulis Zelensky melalui kanal Telegram resminya.
Topik pembahasan mencakup perlindungan rakyat Ukraina, gencatan senjata tanpa syarat, hingga upaya menciptakan perdamaian yang langgeng. Zelensky juga mengucapkan terima kasih kepada Trump atas komitmennya.
"Itu adalah pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah jika kita mencapai hasil bersama. Terima kasih, Presiden Donald Trump!"kata Zelensky.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Gedung Putih Steven Cheung menyatakan bahwa diskusi tersebut berlangsung "sangat produktif", tanpa merinci lebih lanjut hasil konkret dari pertemuan itu.
Sebelumnya, Jurubicara Zelensky menyebutkan bahwa kedua pihak sedang mengatur pertemuan lanjutan di Roma pada malam hari. Namun, hingga Trump meninggalkan Roma, tidak ada konfirmasi mengenai realisasi pertemuan kedua.
Dalam dokumentasi resmi, Trump dan Zelensky tampak berbincang serius di basilika. Di foto lain, mereka terlihat bergabung dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di luar Basilika Santo Petrus. Macron bahkan terlihat meletakkan tangan di bahu Zelensky.
Usai pertemuan, kedua pemimpin mengikuti misa pemakaman Paus Fransiskus bersama pemimpin dunia lainnya. Dalam homili, Kardinal Giovanni Battista Re mengingatkan komitmen Paus Fransiskus terhadap perdamaian dunia, termasuk seruan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Perang selalu membuat dunia lebih buruk daripada sebelumnya. Perang adalah kekalahan tragis bagi semua pihak," kata Kardinal Re.
BERITA TERKAIT: