Dalam wawancara eksklusif dengan Medi1 TV dan Radio, Boulos menekankan bahwa posisi Washington terhadap isu tersebut sudah jelas dan tegas.
“Posisi Amerika jelas dan tegas. AS menyatakan posisi ini berulang kali dan jelas, sebagaimana yang dilakukan Menteri Luar Negeri Marco Rubio minggu lalu,” ujar Boulos, seperti dimuat dalam keterangan yang diterima redaksi pada Rabu, 23 April 2025.
Ia menambahkan bahwa Presiden Donald Trump secara pribadi telah menyampaikan pengakuan penuh AS atas kedaulatan Maroko atas Sahara kepada Raja Mohammed VI.
Lebih lanjut, Boulos menepis segala bentuk spekulasi dan informasi yang dianggap menyimpang dari kebijakan resmi AS.
“Isu ini tidak memberikan ruang untuk ambiguitas, dan informasi lain yang beredar hanyalah spekulasi yang salah dan tidak berdasar,” tegasnya.
Boulos juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang benar terhadap Proklamasi Presiden Trump tahun 2020 yang mendukung kedaulatan Maroko.
“Posisi resminya adalah bahwa Amerika Serikat menegaskan kembali dan mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara, dan Proklamasi Presiden Trump dan AS pada tahun 2020 tidak ambigu,” lanjutnya.
Menurut Boulos, tidak ada pernyataan apa pun yang seharusnya diambil di luar konteks atau dimaknai secara keliru. Ia pun menegaskan kembali dukungan penuh Washington terhadap rencana otonomi yang diajukan Maroko.
“Seperti yang dinyatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, kami sepenuhnya mendukung usulan otonomi Maroko, yang serius, kredibel, dan realistis, sebagai solusi yang adil dan definitif untuk konflik ini,” pungkas Boulos.
Pernyataan ini mempertegas konsistensi sikap Amerika Serikat dalam mendukung solusi damai yang menghormati integritas wilayah Maroko, di tengah beragam spekulasi yang sempat muncul di kancah internasional.
BERITA TERKAIT: