Komitmen itu disampaikan dalam joint statement antara Prabowo dan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi setelah pertemuan di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya pada Rabu, 18 Desember 2024,
Berkenaan dengan situasi di Jalur Gaza, kedua negara berkomitmen bekerja sama mendukung upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan memastikan akses bantuan kemanusiaan.
"Kedua presiden meninjau cara-cara untuk mendukung upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, dan untuk memastikan akses yang aman dan berkelanjutan tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
El Balad News.Prabowo dan El-Sisi mengutuk tindakan pengusiran terhadap warga Palestina dan menolak perluasan pemukiman Israel di Gaza, Tepi Barat, atau Yerusalem Timur.
"Kedua negara menekankan perlunya penarikan Israel dari wilayah yang didudukinya pada tanggal 4 Juni 1967, menghentikan semua tindakan sepihak, mematuhi aturan hukum internasional, dan melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, khususnya resolusi 242, 252, 267, 446 , dan 2334," paparnya.
Keduanya mendukung proses pembentukan negara Palestina yang merdeka sebagai bagian dari implementasi solusi dua negara.
"Kedua pemimpin sepakat mengenai keniscayaan pembentukan negara Palestina yang merdeka, bersebelahan, dan layak seperti yang ditetapkan pada tanggal 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tulis joint statement tersebut.
Prabowo mengapresiasi peran Mesir dalam membantu krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan tidak lelah mendorong proses perdamaian di sana.
"Indonesia menyampaikan apresiasi atas peran kepeloporan Mesir dalam memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Mesir dalam hal ini," tambahnya.
BERITA TERKAIT: