Jokowi, sapaan akrab Presiden Indonesia itu mengungkap bahwa sejak diluncurkan PBB tahun 2015 lalu, capaian dari program SDGs di tahun 2024 hanya mencapai 17 persen.
Padahal, kata Jokowi, tersisa enam tahun lalu bagi seluruh negara anggota PBB untuk mencapai 100 persen target SDGs di tahun 2030.
"Namun yang sangat disayangkan di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun. Hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai," ungkapnya saat membuka acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, di Nusa Dua Bali, Senin (2/9).
Menurutnya, perlambatan program multilateral itu akan berdampak besar pada upaya negara-negara berkembang dalam menghadapi sejumlah tantangan seperti perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik yang telah mengganggu rantai pasok global.
Untuk itu, dia mendesak peningkatan solidaritas global dalam menentukan strategi dan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang.
"Solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan guna mengatasi tantangan global bersama-sama," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: