RMOL. Sebanyak 61 petani muda Indonesia akan diberangkatkan ke Taiwan untuk menjalani kegiatan magang dan mempelajari teknik agrobisnis di sana.
Program magang bernama Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) tersebut merupakan hasil kerjasama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO).
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi berpesan kepada para peserta magang untuk belajar dengan tekun menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, seraya mengingatkan bahwa mereka adalah duta bangsa.
"Ingat, tujuan kalian dikirimkan ke sana sebagai peserta magang, untuk magang, bekerja, belajar, menimba ilmu untuk nantinya pengalaman dan ilmu tersebut diterapkan di tempat asal. Taati peraturan dan norma hukum di sana," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang diterima redaksi pada Minggu (21/4).
Dedi menyoroti budaya kerja keras di Taiwan dan etos kerja mereka yang luar biasa di segala biang. Dia berharap lingkungan di sana mampu menjadi motivasi bagi para petani muda yang akan diberangkatkan.
"Jadi kalian harus siap untuk kerja keras. Kerja keras dan mentaati peraturan dan norma hukum di Taiwan," tegasnya.
Dedi yang pernah menjadi pemagang di Jepang juga mengingatkan bahwa para pemagang akan bertemu langsung dengan pakar agrobisnis Taiwan dan untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menjelaskan jika durasi magang berlangsung selama satu tahun dan tidak tertutup kemungkinan diperpanjang untuk menjadikan pemagang sebagai specialized skill worker (SSW).
"Di sana mereka akan belajar proses agribisnis dari hulu sampai akhir, dari produksi sampai dengan marketing. Dan pada akhirnya bagaimana kita menciptakan pelaku agribisnis Indonesia, dari petani muda ini," jelasnya.
Dikatakan Idha, pengiriman petani muda untuk magang ke luar negeri bukan pertama kalinya dilaksanakan oleh BPPSDMP. Pada 2023 BPPSDMP melalui program YESS telah mengirimkan 99 peserta magang ke Taiwan.
BERITA TERKAIT: