Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudarnoto Abdul Hakim: Ada Lima Tipe Islamofobia di Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 29 November 2023, 19:08 WIB
Sudarnoto Abdul Hakim: Ada Lima Tipe Islamofobia di Dunia
Guru Besar Prof. Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan orasi ilmiah di acara pengukuhan Guru Besar UIN Jakarta, di Auditorium Harun Nasution, Ciputat, Jakarta pada Rabu, 29 November 2023/RMOL
rmol news logo Hasil studi berjudul "Krisis Global: Kajian Sejarah dan Karakteristik Islamophobia" yang ditulis oleh Guru Besar UIN Jakarta, Sudarnoto Abdul Hakim menunjukkan bahwa Islamofobia telah menjadi salah satu krisis global yang dihadapi masyarakat dunia.

Sudarnoto menyebut Islamofobia sebagai krisis global karena diskriminasi, permusuhan, kekerasan hingga genosida yang ditimbulkan tidak hanya berpotensi merusak hubungan antara agama, melainkan juga menghancurkan hubungan antara negara.

Hasil studi itu disampaikan Sudarnoto dalam orasi ilmiah yang ditayangkan melalui sebuah video di acara pengukuhan Guru Besar UIN Jakarta di Auditorium Harun Nasution, Ciputat, Jakarta pada Rabu (23/11).

Sudarnoto memaparkan perkembangan Islamofobia yang ternyata telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Di zaman klasik Islam, kata Sudarnoto, Islamofobia digerakkan oleh para tokoh dan penganut pagan, yang merasa terganggu secara keagamaan, sosial politik atas kehadiran Islam.

"Saat itu bentuknya Islamofobia yang dilakukan seperti menebar kebencian, buli, boikot, kekerasan, bahkan tindakan militeristik," jelasnya.

Menurut penelitian Sudarnoto, perkembangan Islamofobia semakin kompleks di Abad Pertengahan, di mana Islam telah tersebar di luar Jazirah Arab seperti di Afrika, Asia, dan Eropa.

"Islamofobia di Era Pertengahan ini mengalami transformasi penting yang digerakkan oleh negara dengan efek yang ekstensif," kata dia.

Munculnya kekuasaan Islam di berbagai wilayah dunia, justru memperkuat sentimen anti-Islam yang dinilai mengancam Eropa.

Belum lagi, kata Sudarnoto, di zaman itu Islamofobia diperkuat dengan proyek orientalisme imperialisme Barat.

"Orientalisme tidak hanya membangun sistem ilmu pengetahuan, akan tetapi juga ideologi politik yang menjadi sumber legitimasi imperialisme Barat atas Timur," paparnya.

Kemudian di Abad ke-20 dan ke-21 ini, Islamofobia ternyata masih mewarisi imperialisme Barat yang mendapatkan legitimasi teologis doktrinal terutama dari kelompok agama dari ultranasionalis dari beberapa negara.

Selain menganalisis sejarah dan perkembangannya, Sudarnoto dalam penelitiannya juga menemukan lima karakteristik Islamofobia yang saat ini berkembang di dunia.

"Saya ingin menyimpulkan bahwa ada lima tiplogi Islamofobia yang berkembang di berbagai dunia, cultural Islamofobia, religious Islamofobia, political islamophobia, humanitarian islamophobia, dan genocidal Islamofobia," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA