Menurut laporan salah satu relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang ada di Jalur Gaza, Fikri Rofiul Haq mengatakan penerapan gencatan senjata di utara dan selatan Gaza berbeda.
Kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Fikri menjelaskan bahwa di Gaza Selatan, tempat dirinya mengungsi bersama relawan dan ratusan warga lain, gencatan senjata akan berlangsung selama empat hari ke depan.
Namun beda halnya dengan yang terjadi di Gaza Utara. Fikri menyebut wilayah itu merupakan zona perang yang mencekam, sehingga penerapan gencatan senjata hanya diberlakukan selama enam jam per hari.
"Gencatan senjata berlaku selama empat hari di Gaza Selatan. Sementara di jalur Gaza bagian Utara hanya berlaku enam jam setiap harinya," ungkapnya.
Menurut kesaksian Fikri, sejak gencatan senjata diberlakukan, dia tidak mendengar lagi suara ledakan seperti dua hari sebelumnya.
"Suara ledakan kemarin masih terdengar, dua kali pada Rabu malam (22/11) dan Kamis malam (23/11). Namun setelah adanya gencatan senjata yang berlaku pada jam 7 pagi waktu Gaza, kami tidak mendengar kembali," ungkapnya.
Saat ini Fikri bersama dua relawan Indonesia lainnya yakni Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil dalam kondisi baik dan sehat di salah satu Madrasah Jenin, dekat Rumah Sakit Eropa.
BERITA TERKAIT: