Setelah menghitung lebih dari 90 persen suara, Dewan pemilihan nasional mengumumkan bahwa Noboa berhasil unggul 52 persen dibanding lawan sayap kirinya, Luisa Gonzalez yang hanya sekitar 48 persen suara.
Gonzalez yang merupakan kandidat penerus dari mantan Presiden Rafael Correa, mengakui kekalahannya. Ia mengucapkan selamat dan berjanji mendukung pemerintahan Noboa.
“Daniel Noboa, kami ucapkan selamat yang sebesar-besarnya, karena ini adalah demokrasi,” kata González kepada para pendukungnya di Quito, seperti dimuat
Reuters. Noboa akan memerintah Ekuador dengan masa jabatan yang dipersingkat yakni mulai dari Desember 2023 hingga Mei 205.
Presiden baru yang baru berusia 35 tahun itu berjanji meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda, serta menampung para penjahat berbahaya di kapal penjara.
"Besok kami mulai bekerja untuk Ekuador, untuk membangun kembali negara yang dilanda kekerasan, korupsi, dan kebencian," kata Noboa kepada para pendukungnya di kota tepi laut Olon.
Pemilu di Ekuador diadakan di tengah meningkatnya kejahatan dengan kekerasan yang dipicu perdagangan narkoba.
Hal itu menjadikan Ekuador sebagai negara paling kejam di Benua Amerika, dengan tingkat pembunuhan tertinggi keempat, bahkan lebih tinggi dari Meksiko.
Kemenangan Noboa telah berhasil memenuhi ambisi keluarganya
Raja Pisang Alvaro yang pernah gagal menjadi presiden Ekuador.
Noboa juga memiliki perusahaan sendiri yang bernama DNA Entertainment Group, yang bergerak di penyelenggaraan acara.
Gayanya yang tenang dan tak konfrontatif membuatnya populer, terutama di kalangan pemilih berusia 18 dan 29 tahun, yang merupakan sepertiga dari seluruh pemilih.
BERITA TERKAIT: