Selain Indonesia, Singapura juga mengimpor 1GW listrik setiap tahun dari Kamboja. Sehingga totalnya Singapura sudah mengamankan tiga per empat dari target impor listrik sebesar 4 GW per tahun pada 2035.
Otoritas Pasar Energi (EMA) pada Jumat (8/9) mengatakan mereka memberikan persetujuan bersyarat kepada lima proyek untuk mengimpor total 2GW listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura.
Lima perusahaan yang mengelola proyek tersebut adalah Pacific Medco Solar, Adaro Solar International, EDP Renewables Asia-Pacific, Vanda RE, dan Keppel Energy.
Menteri Perdagangan dan Industri Kedua, Dr Tan See Leng, mengatakan pemberian persetujuan ini merupakan “momen penting” bagi ambisi energi ramah lingkungan Singapura.
“Masyarakat Singapura harus yakin bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target impor listrik rendah karbon sebesar 4GW pada tahun 2035, seperti komitmen kami pada awal tahun ini,” ujarnya, seperti dimuat
The Straits Times.
EMA mengatakan persetujuan bersyarat diberikan setelah penilaian awal bahwa proyek impor listrik yang diusulkan layak secara teknis dan komersial.
“Persetujuan bersyarat memfasilitasi perusahaan dalam memperoleh persetujuan peraturan dan lisensi yang diperlukan untuk proyek mereka,” kata EMA.
Persetujuan ini didasarkan pada beberapa perjanjian antara Indonesia dan Singapura di bidang kerja sama energi, termasuk perjanjian mengenai energi rendah karbon dan interkoneksi listrik lintas batas.
BERITA TERKAIT: