Kejadian itu telah dikonfirmasi oleh sumber keamanan Irak dengan peretasan yang terjadi di Lapangan Uqba bin Nafia, persimpangan utama di pusat ibu kota Irak, dan telah memicu pemutusan aliran listrik papan iklan Baghdad.
"Adegan tidak bermoral ini mendorong kami untuk mematikan semua layar iklan di Baghdad," ujar pejabat keamanan yang berbicara secara anonim.
Mengutip
The Straits Times pada Senin (21/8), atas insiden yang telah menjadi pembicaraan luas di media sosial ini, seorang tersangka telah berhasil diringkus oleh pihak berwenang.
Penangkapan itu diumumkan Kementerian Dalam Negeri Irak tanpa memberikan perincian lebih lanjut terkait identitas peretas itu.
Papan iklan di Irak biasanya menampilkan promosi-promosi dari produk rumah tangga atau kandidat politik yang maju sebelum pemilu di negara itu. Namun akibat skandal, papan iklan telah dimatikan pada Minggu pagi sampai saat ini.
Sejak tahun lalu, Irak, yang sebagian besar dipimpin oleh pejabat konservatif berencana untuk menggencarkan pembatasan terhadap situs-situs dewasa, dan konten yang tidak senonoh yang bertentangan dengan moral dan tradisi negara itu. Sebagai tindakan tegas, beberapa dari mereka telah dipenjara oleh pihak berwenang.
Meskipun begitu, beberapa situs tersebut masih tetap dapat diakses, yang membuat pemerintah Irak berencana kembali memperketat pengawasannya, khususnya setelah munculnya skandal papan iklan yang viral di media sosial.
BERITA TERKAIT: